-->

Laporan Pendahuluan / LP Abortus imminens Lengkap Dan Terbaru Download Pdf Dan Doc- KitaPastiSehat

Pada Kesemaptan Kali ini kami akan membagikan ilmu Asuhan Keperawatan/ askep  maternitas / ilmu Kebidanan yaitu Abortus imminens, sedangkan istilah abortus  banyak sekali jenisnya abortus, Abortus incipiens, Abortus inkompletikus, Abortus kompletikus, Missed abortion, Abortus habitualis, abortus spontan, abortus Provokatus.

LP / Makalah Abortus imminens kami buat dengan lengkap dan terbaru dari berbagi sumber dengan referensi terbaru untuk membantu teman-teman yang sedang praktk asuhan keperawatan / askep di suatu intitusinya 

Lp / Makalah Abortus imminens  telah kami sediakan link Download dalam dua format Pdf dan Doc pad akhir artikel ini.

A. Pengetian

Abortus imminens adalah abortus yang mengancam, perdarahannya bisa berlanjut beberapa hari atau dapat berulang (Kusmiyati, 2009).

Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)

Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999)

Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)


B. Etiologi

Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu :

1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah :

  • Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
  • Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna
  • Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol


2. kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun

3. faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis.

4. kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.


C. Gambaran Klinis

  1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
  2. pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
  3. perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
  4. rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus
  5. pemeriksaan ginekologi :


  • Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva
  • Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
  • Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.


D. Patofisiologi

Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.

E. Pathway

Untuk mendownload file dalam format Doc Klik DISINI


F. Komplikasi :

1. Perdarahan, perforasi syok dan infeksi

2. pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah.

Menurut Cunningham (2005), komplikasi abortus imminens adalah sebagai berikut :

  • Perdarahan (hemorrhage)
  • Perforasi: sering terjadi sewaktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli seperti bidan dan dukun
  • Infeksi dan tetanus
  • Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh: perdarahan yang banyak dan infeksi atau sepsis.


G. Pemeriksaan penunjang

  1. Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati
  2. pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
  3. pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion


Data laboratorium

  • Tes urine
  • hemoglobin dan hematokrit
  • menghitung trombosit
  • kultur darah dan urine

H. Masalah keperawatan

  1. Kecemasan
  2. intoleransi aktifitas
  3. gangguan rasa nyaman dan nyeri
  4. defisit volume cairan


I. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan abortus imminens menurut Varney (2001) adalah sebagai berikut:

a. Trimester pertama dengan sedikit perdarahan, tanpa disertai kram:

  1. Tirah baring untuk meningkatkan aliran darah ke rahim dan mengurangi rangsangan mekanis, terutama bagi yang pernah abortus sampai perdarahan benar-benar berhenti.
  2. Istirahatkan panggul (tidak berhubungan seksual, tidak melakukan irigasi atau memasukkan sesuatu ke dalam vagina).
  3. Tidak melakukan aktifitas seksual yang menimbulkan orgasme.
  4. Segera beritahu bidan bila terdapat:


  •  Perdarahan meningkat
  • Kram dan nyeri pinggang meningkat
  • Semburan cairan dari vagina
  • Demam atau gejala mirip flu

b. Pemeriksaan pada hari berikutnya di rumah sakit

  1. Evaluasi tanda-tanda vital
  2. Pemeriksaan selanjutnya dengan spekulum: merupakan skrining vaginitis dan servisitis; observasi pembukaan serviks, tonjolan kantong ketuban, bekuan darah atau bagian-bagian janin.
  3. Pemeriksaan bimanual: ukuran uterus, dilatasi, nyeri tekan, effacement, serta kondisi ketuban.


c. Jika pemeriksaan negatif, dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk menentukan kelangsungan hidupjanin, tanggal kelahiran, dan jika mungkin untuk menenangkan wanita.

d. Jika pemeriksaan fisik dan ultrasonografi negatif, tenangkan ibu, kaji ulang gejala bahaya dan pertahankan nilai normal.

e. Konsultasikan ke dokter jika terjadi perdarahan hebat, kram meningkat, atau hasil pemeriksaan fisik dan ultrasonografi menunjukkan hasil abnormal.

Terapi yang di berikan menurut Masjoer (2001) adalah sedativa ringan seperti Phenobarbital 3x30 mg dan menurut Manuaba (2007) diberikan terapi hormonal yaitu progesteron, misalnya Premaston hingga perdarahan berhenti.


J. Diagnosa keperawatan

  1. Cemas berhubungan dengan pengeluaran konsepsi
  2. nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
  3. resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
  4. kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi
  5. intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri


K Tujuan Intervensi

  • Mengurangii atau menghilangkan kecemasan
  • Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit
  • Mencegah terjadinya defisit cairan
  • Mengurangi atau meminimalkan rasa kehilangan atau duka cita
  • Klien dapat melakukan aktifitas sesuai dengan toleransinya


L. Intervensi Keperawatan

Diagnosa 1
Cemas berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi

Intervensi :

  • Siapkan klien untuk reaksi atas kehilangan
  • Beri informasi yang jelas dengan cara yang tepat


Diagnosa II
nyeri berhubungan dengan kontraksi uteri

Intervensi

  • Menetapkan laporan dan tanda-tanda yang lain. Panggil pasien dengan nama lengkap. Jangan tinggalkan pasien tanpa pengawasan dalam waktu yang lama.
  • Rasa sakit dan karakteristik, termasuk kualitas waktu lokasi dan intensitas.
  • Melakukan tindakan yang membuat klien merasa nyaman seperti ganti posisi, teknik relaksasi serta kolaburasi obat analgetik


Diagnosa III
Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan

Intervensni :

  • Kaji perdarahan pada pasien, setiap jam atau dalam masa pengawasan


  1. Kaji perdarahan Vagina : warna, jumlah pembalut yang digunakan, derajat aliran dan banyaknya
  2. kaji adanya gumpalan
  3. kaji adanya tanda-tanda gelisah, taki kardia, hipertensi dan kepucatan


  • monitor nilai HB dan Hematokrit


Diagnosa IV
Kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi

Intervensi :

  • Pasien menerima kenyataan kehilangan dengan tenang tidak dengan cara menghakimi
  • Jika diminta bisa juga dilakukan perawatan janin
  • Menganjurkan pada pasien untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME


Diagnosa V
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri

Intervensi:

  • Menganjurkan pasien agar tiduran
  • Tidak melakukan hubungan seksual




DAFTAR PUSTAKA


Army dan K. Suheimi. 2006. Dasar- dasar Ilmu Kebidanan. Andalas University Press

Kusmiyati, Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

Manuaba. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC

Untuk Mendownload LP Abortus imminens telah kami sediakan link dalam dua format Pdf dan Doc berikut ini:


Terima Kasih banyak sudah membaca ataupun mendownload LP Abortus imminens Somoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi dalam melaksanakan tugasnya.

0 Response to "Laporan Pendahuluan / LP Abortus imminens Lengkap Dan Terbaru Download Pdf Dan Doc- KitaPastiSehat"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel