-->

Laporan Pendahuluan / LP Arthritis Gout (Asam Urat) Lengkap download Dalam Format Pdf dan Doc-Cinta Sehat

Pada Kesempatan kali ini kami akan membagikan laporan pendahuluan / LP Arthritis Gout (Asam Urat) atau Penyakit Arthritis Gout (Asam Urat) yang merupakan timbunan kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. yang sering terjadi pada orang dewasa yang mana pada umur di atas 30 tahun atau pada wanita monopause.

LP Arthritis Gout (Asam Urat) telah kami buat dengan lengkap dan dari berbagai sumber referensi terbaru dimulai Pengertian, Penyebab, Patofisiologi, Pathway, tanda dan Gejala, pemeriksaan Lab, Pencegahan dan pengobatan, Komplikasi Arthritis Gout (Asam Urat) .

LP / Makalah Arthritis Gout (Asam Urat) telah kami sediakan Link untuk download dalam dua format Pdf dan Doc pada akhir artikel ini.

LAPORAN PENDAHULUAN /LP ATRITIS GOUT (ASAM URAT)

Pengertian

Asam urat merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena penumpukan purin atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.

Asam urat merupakan penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbulkan batu saluran kemih (Edu S. Tehupeiory, 2000)

Arthritis Gout adalah suatu proses inflamasi (pembengkakan yang terjadi karena deposisi, deposit/timbunan kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. Gout juga merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi asam urat.

Etiologi

  • Faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.
  • Jenis kelamin dan umur: Prosentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya asam urat yaitu umur (30 tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia menopouse (50-60 tahun).
  • Berat badan: Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan kelebihan produksi asam urat.
  • Konsumsi alkohol: Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.
  • Diet: Makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout. Misalnya makanan yang tinggi purin : kacang-kacangan, rempelo dll.
  • Obat-Obatan Tertentan: Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan hiperurisemia dan gout. Diantaranya golongan obat jenis diuretik, salisilat, niasin, siklosporin, levodova.

Patofisiologi
  1. Presipitasi kristal monosodium urat, dapat terjadi di jaringan jika konsentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl.
  2. Respon leukosit polimorfonuklear (PMN) dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.
  3. Fagositosis, terbentuk fagolisosom dan akhirnya membran vakuol disekeliling kristal bersatu dengan membran leukositik lisosom.
  4. Kerusakan lisosom, terjadi robekan membram lisosom dan pelepasan enzim dan oksida radikal ke dalam sitoplasma.
  5. Kerusakan sel, terjadi respon inflamasi dan kerusakan jaringan.

Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh.

Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Pathway Arthritis Gout / Asam Urat



Tanda dan Gejala

1) Stadium Arthritis Gout Akut

  • Sangat akut, timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
  • Keluhan utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.
  • Faktor pencetus: trauma lokal, diet tinggi purin (kacang-kacangan, rempelo dll), kelelahan fisik, stres, diuretic.
  • Penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat urikosurik dapat menyebabkan kekambuhan.

2) Stadium Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode interkritikal asimptomatik.

3) Stadium Arthritis Gout Menahun
Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara teratur pada dokter. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

Pemeriksaan Penunjang

  • Pemeriksaan Laboraturium: LED , CRP analisis cairan sendi asam urat darah dan urine 24 jam ureum, kreatinin.. Peningkatan kadar asam urat serum (hyperuricemia), Peningkatan asam urat pada urine 24 jam, Cairan sinovial sendi menunjukkan adanya kristal urat monosodium, Peningkatan kecepatan waktu pengendapan


  • Pemeriksaan X-Ray: Pada pemeriksaan x-ray, menampakkan perkembangan jaringan lunak


Penatalaksanaan

1) Non farmakologi

  • Pembatasan makanan tinggi purin (± 100-150 mg purin/hari.
  • Cukup kalori sesuai kebutuhan yang didasarkan pada TB n BB.
  • Tinggi karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, ubi) disarankan tidak kurang dari 100 g/hari.
  • Rendah protein yang bersumber hewani.
  • Rendah lemak, baik dari nabati atau hewani.
  • Tinggi cairan. Usahakan dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 ltr atau sekitar 10 gelas sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau kopi.
  • Tanpa alkohol, termasuk tape dan brem perlu dihindari juga. Alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma yang akan menghambat pengeluaran asam urat

2) Farmakologi

  1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adl Wanita (2,4 – 6 mg/dl & Pria (3,0–7 mg/dl )
  2. Diet rendah purin : Kontrol makanan yg dikonsumsi tdk byk mengandung purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing,emping,bayam,lemak dll)
  3. Banyak minum air putih 2-3 liter/hari, karena dpt membantu membuang purin dalam tubuh/ melarutkan asam urat.
  4. Hindari minum alkohol
  5. Bed rest / tirah baring minimal 24 jam setelah serangan. Gout akan cepat kambuh jika terlalu cepat bergerak
  6. Pengobatan jangka panjang hingga sembuh tuntas, bukan minum obat ketika sakit
  7. Terapi dengan pengobatan:


  • Kolkisin →suatu agen anti radang yg biasanya dipakai utk mengobati serangan gout akut&mencegah serangan gout akut kemudian hari. Diberikan dg dosis 0,5 mg/jam.
  • Fenilbutazon →suatu agen anti radang yg digunakan utk mengobati artritis gout.
  • Allopurinol →untuk mengurangi pembentukan asam urat. Dengan dosis 100-400 mg/hari.
  • Probenesid &sulfinpirazin →suatu agen yang dpt menghambat proses reabsorpsi asam urat oleh tubulus ginjal&meningkatkan ekskresi asam urat.
  • Analgesik →bila nyeri bertambah berat.

     8. Pembedahan dilakukan bila tofi besar &menganggu gerakan sendi.

Komplikasi

1. Merusak tulang akibat tofi (timbunan asam urat pada jaringan lunak)
2. Kelumpuhan sendi
3. Terbentuk batu urat di ginjal


Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Identitas
Prosentase pria : wanita 2 : 1 Pada pria dominan terjadi pada pria dewasa ( 30 th keatas) danWanita terjadi pada usia menopause ( 50 – 60 th ).

Keluhan utama nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.

Pemeriksaan fisik

  • Identifikasi tanda dan gejala yang ada peda riwayat keperawatan
  • Nyeri tekan pada sendi yang terkena
  • Nyeri pada saat digerakkan
  • Area sendi bengkak (kulit hangat, tegang, warna keunguan)
  • Denyut jantung berdebar


Riwayat psikososial

  • Cemas dan takut untuk melakukan kativitas
  • Tidak berdaya gangguan aktivitas di tempat kerja

2. Diagnosa Keperawatan

  1. Resiko gangguan mobilisasi b.d Kurangnya kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit reumatik
  2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Kurangnya kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit reumatik
  3. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan di rumah b.d kurangngnya mengenal masalah kesehatan

3. Perencanaan dan Implementasi

1. Resiko gangguan mobilisasi b.d Kurangnya kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit reumatik.


Tujuan umum :
Setelah 3x kunjungan rumah, resiko gangguan mobilisasi klien tidak terjadi

Tujuan Khusus :
1) Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengenal masalah rheumatik pada anggota keluarga. Dengan cara:
a. Menyebutkan pengertian reumatik

Intervensi
a) Diskusikan bersama keluarga pengertian reumatik dengan menggunakan lembar balik
b) Tanyakan kembali pada keluarga.tentang pengertian reumatik
c) Beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga
b. Menyebutkan penyebab reumatik

Intervensi
a) Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab reumatik dengan menggunakan lembar balik
b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab reumatik
c) Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
c. Menyebutkan tanda dan gejala reumatik

Intervensi
a) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda reumatik
b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda reumatik
c) Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
2) Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan cara:
a. Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya reumatik

Intervensi
a) Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila reumatik tidak diobati dangan menggunakan lembar baik
b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari reumatik yang tidak diobati
c) Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
b. Memutuskan untuk merawat

Intervensi
a) Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi
b) Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk merawat anggota kelurga yang mengalami reumatik
3) Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan reumatik :
a. Menyebutkan cara perawatan reumati

Intervensi
a) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan reumatik dengan menggunakan lembar balik
b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali perawatan reumatik
c) Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
b. Mendemonstrasikan cara latihan gerak

Intervensi
a) Demonstrasikan pada keluarga tentang cara latihan gerak pada persendian, sendi kepala sampai sendi kaki
b) Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba melakukan latihan gerak
c) Beri reinforcement positif atas usaha keluarga
d) Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan
c. Menyebutkan jenis makanan untuk reumatik

Intervensi
a) Diskusikan bersama keluarga tentang jenis makanan/diit untuk reumatik
b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali diit reumatik
c) Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
4. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memelihara/ memodifikasai lingkungan rumah yang sehat:
a. Cara memelihara/ memodifikasi lingkungan yang sehat

Intervensi
a) Menjelaskan lingkungan yang dapat mencegah reumatik
b) Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan
c) Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan keluarga
5. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan cara:
a. Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan


Intervensi
a) Menginformasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di pelayanan kesehatan
b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi
c) Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga
b. Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat reumatik

Intervensi
a) Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan
b) Berikan reiforcement positif atas tindakan tepat yang dilakukan oleh keluarga.


DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.

Mansjoer , Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta : Media Aeusculapius.

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.

Suparyanto. Metabolisme Purin dan Pirimidin. http://dr-suparyanto-m.kes.blogspot.com(Online) 01 Juli 2012.

Untuk Mendownload file LP Arthritis Gout / asam urat telah kami sediakan link dalam dua format Pdf dan Doc sebagai berikut:


Terima Kasih sudah membaca ataupun mendownload LP Arthritis Gout / Asam urat semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi dalam menjalankan tugasnya..

Salam Cinta Sehat....

0 Response to "Laporan Pendahuluan / LP Arthritis Gout (Asam Urat) Lengkap download Dalam Format Pdf dan Doc-Cinta Sehat"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel