Morbili (Campak) : Pengertian, Penyebab, Patofisiologi, Pathway, Gejala dan tanda,Pencegahan Pengobatan, Komplikasi, Jenis Morbili
Masih masalah dengan Tips Kesehatan kali ini kami akan membagikan suatu artikel tentang penyakit Morbili / Campak. Penyakit morbili / campak sering terjadi pada anak-anak yang dayah tahan tubuhnya yang lema yang disebabkan oleh virus yang bisa melalui udara.
Penyakit Morbili / Campak telah kami tulis dengan lengkap dari Pengertian, Penyebab, Patofisiologi, Pathway, Gejala dan tanda ,Pencegahan Pengobatan, Komplikasi, Jenis Morbili
Penyakit Morbili / Campak
A. PENGERTIAN
Morbili adalah penyakit virus akut, menular, yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataran, stadium erupsi dan stadium konvalensi.
(Perawatan anak sakit, 351).
B. ETIOLOGI / PENYEBAB
Virus morbili berasal dari sekret saluran pernafasan, darah urin dari orang yang tereinfeksi. Penyebaran infeksi melalui kontak langsung dengan dorplet dari orang yang terinfeksi selama 10 – 20 hari, dimana periode yang sangat menular, ialah dari hari pertama hingga hari ke-4 setelah timbulnya rash (pada umunya pada stadium kataran).
C. PATOFISIOLOGI
Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat yang serous di proliferasi sel mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus disekitar kapiler. Kelainan ini terdapat pada kulit, selaput lendir nasofaring bronkus dan konjungtiva.
D. PATHWAY MORBILI
E. MANIFESTASI KLINIS
Penyakit ini terbagi dalam 3 stadium, yaitu :
1. Stadium prodormal (katarallis).
Biasanya stadium ini berlangsung 4 – 5 hari disertai panas tubuh, malaise (lemah), batuk, fotopobia, konjungtivitis, koriza. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam timbul eritema (ruam pada selaput lendir), timbul bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi eritema. Kadang – kadang terdapat makula halus yang kemudian menghilang sebelum stadium erupsi. Secara klinis, gambaran penyakit menyerupai influensa dan sering didiagnosis sebagai influensa. Diagnosis perkiraan dapat dibuat bila ada bercak klopik dan pasien pernah kontak dengan pasien morbili dalam waktu 2 minggu terakhir.
2. Stadium erupsi.
Koriza dan batuk- batuk bertambah, timbul eritema atau titik merah dipalatum durum dan palatum mole. Kadang- kadang terlihat pula bercak koplik. Biasanya disertai juga meningkatnya suhu tubuh. Diantara makula terdapat kulit yang normal. Mula- mula makula timbul di belakang telinga, dibagian atas lateral tengkuk sepanjang rambut dan bagian belakang pipi.
Dalam dua hari bercak- bercak menjalar kemuka, lenga atas, bagian dada, punggung, perut dan tungkai bawah. Kadang- kadang terdapat perdaraha ringan pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak, ruam mencapai anggota bawah umumnya pada hari ketiga dan akan menghilang dengan urutan seperti terjadinya. Terdapat juga sedikit splenomegali serta sering pula disertai diare dan muntah.
Variasi morbili yang biasa ini adalah : black measles yaitu ; morbili yang disertai perdarahan pada kulit, milut hidung dan traktus digestivus.
3. Stadium konvalensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (Hiperpigmentasi) yang lama kelamaan akan menghilang sendiri. Selain itu ditemukan pula kulit bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Suhu menurun sampai menjadi normal, kecuali jika ada komplikasi. Selanjutnya diikuti gejala anoreksia, malaise, limfadenopati. (Ngastiyah, Perawatan anak sakit, 351).
F. KOMPLIKASI
Pada penyakit morbili terdapat resistensi umum yang menurun sehingga dapat terjadi uji tuberkulin yang semula positif berubah menjadi negatif. Sehingga memudahkan terjadinya komplikasi sekunder seperti otitis media akut, ensepalitis, bronkopneumonia.
Bronkopneumonia ini dapat menyebabkan kematian bagi yang masih muda, anak dengan malnutrisi energi protein (KKP), penyakit menahun, leukemia dll. Oleh karena itu pada keadaan tertentu perlu diadakan pencegahan. Komplikasi nerologis pada morbili dapat berupa hemiplegia, paraplegia, afasia, gangguan mental, encepalitis.
DAFTAR PUSTAKA
Kartasasmita, Cissy. B. (1998). Bagian Ilmu Keperawatan anak. Bandung : FKUP/ RSHS.
Ngastiah. (1995). Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC
Ricard E Behrman, MD Victor C Voughan MD. (1992). Ilmu Kesehatan Anak
bagian II (alih bahasa). Jakarta : EGC
0 Response to "Morbili (Campak) : Pengertian, Penyebab, Patofisiologi, Pathway, Gejala dan tanda,Pencegahan Pengobatan, Komplikasi, Jenis Morbili"
Post a Comment