-->

Kebutuahan Gizi Untuk Lansia

Pada kesempatan kali ini kami akan sajikan artikel kesehatan tentang Nutrisi / Gizi yang dibutuhkan pada lansia.
Pada lansia sering terjadi masalah pada pola makan dalam memenuhi nutrisi atau gizinya, pada artike ini kami coba menjelaskan tentang masalah gizi pada lansia, pemantauan status nutrisi (Protein, berat badan, dan vitamin) dan juga kebutuhan energi pada lansia seperti Energi, protein, korbohidrat, lemak, vitamin, air dan serat dan mineral.

KEBUTUHAN GIZI UNTUK LANSIA


Faktor yang mepengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lansia
  • Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.
  • Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit.
  • Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
  • Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
  • Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
  • Penyerapan makanan di usus menurun.
Masalah Gizi pada Lansia

1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan.
Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.

2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.

3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.

Pemantauan Status Nutrisi
1. Penimbangan Berat Badan
  • Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali, waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan dan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan kekurangan berat badan.
  • Menghitung berat badan ideal pada dewasa :
Rumus : Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm – 100)
Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan pria dengan TB kurang dari 160 cm, digunakan rumus :
Berat badan ideal = TB dalam cm – 100
Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih
Jika BB kurang dari ideal artinya gizi kurang

2. Kekurangan kalori protein
Waspadai lansia dengan riwayat : Pendapatan yang kurang, kurang bersosialisasi, hidup sendirian, kehilangan pasangan hidup atau teman, kesulitan mengunyah, pemasangan gigi palsu yang kurang tepat, sulit untuk menyiapkan makanan, sering mangkonsumsi obat-obatan yang mangganggu nafsu makan, nafsu makan berkurang, makanan yang ditawarkan tidak mengundang selera. Karena hal ini dapat menurunkan asupan protein bagi lansia, akibatnya lansia menjadi lebih mudah sakit dan tidak bersemangat.

3. Kekurangan vitamin D
Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar matahari, jarang atau tidak pernah minum susu, dan kurang mengkonsumsi vitamin D yang banyak terkandung pada ikan, hati, susu dan produk olahannya.

Perencanaan Makanan untuk Lansia
Perencanaan makan secara umum

1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil.
Contoh menu :
  • Pagi : Bubur ayam
  • Jam 10.00 : Roti
  • Siang : Nasi, pindang telur, sup, pepaya
  • Jam 16.00 : Nagasari
  • Malam : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan, pisang
3. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.

4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak seperti santan, mentega dll.

5. Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • Makanlah makanan yang mudah dicerna
  • Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan
  • Bila kesulitan mengunyah karena gigirusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang
  • Makan dalam porsi kecil tetapi sering
  • Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan
6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.

7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.

8. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng

Perencanaan makan untuk mengatasi perubahan saluran cerna
Untuk mengurangi resiko konstipasi dan hemoroid :
  • Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari, seperti sayuran dan buah-buahan segar, roti dan sereal.
  • Anjurkan pasien untuk minum paling sedikit 8 gelas cairan setiap hari untuk melembutkan feses.
  • Anjurkan untuk tidak menggunakan laksatif secara rutin , karena pasien akan menjadi tergantung pada laksatif.
Kebutuhan Energi Pada Lansia??

Menurut Departemen Kesehatan RI (2003), Angka Kecukupan Gizi (AKG) setiap individu akan berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing pada umumnya dihitung berdasarkan kebutuhan kalori atau energi. Hal ini tergantung pada kondisi kesehatan, berat badan aktual, gizi untuk lansia pria dan wanita sedikit berbeda karena adanya perbedaan dalam ukuran dan komposisi tubuh.
Berikut ini adalah Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada lansia:
1. Energi
Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2012, secara umum kecukupan gizi yang dianjurkan untuk lansia pada :
a. laki-laki adalah 2325 kalori
b. wanita adalah 1900 kalori.
Kebutuhan energi pada lansia menurun sehubungan dengan penurunan metabolisme basal (sel-sel banyak inaktif) dan kegiatan fisik cenderung menurun.

2. Karbohidrat
Lansia dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks karena mengandung vitamin, mineral, dan serat daripada mengonsumsi karbohidrat murni seperti gula. Lansia sebaiknya mengkonsumsi 60-65% karbohidrat sebagai kebutuhan energi.

3. Protein
Kecukupan protein sehari yang dianjurkan pada lansia adalah sekitar 0,8 gram/kg BB atau 15-25 % dari kebutuhan energi. Untuk lansia dianjurkan memenuhi kebutuhan protein terutama dari protein nabati dan protein hewani dengan perbandingan 2:1.
Jumlah protein yang diperlukan untuk laki-laki lansia adalah 65 gram/hari dan wanita 57 gram/hari yang terdiri 15% protein ikan, 10% protein hewani lain dan 75% protein nabati.

4. Lemak
Kebutuhan lemak untuk lansia lebih sedikit karena akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, pada lansia dianjurkan konsumsi lemak jangan lebih dari 15 % kebutuhan energi. Lansia juga sebaiknya mengonsumsi lemak nabati daripada lemak hewani untuk mencegah penumpukan lemak tubuh.

5. Vitamin
Lansia dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan kaya vitamin A, D, dan E untuk mencegah penyakit degeneratif (sebagai antioksidan). Selain itu konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B12, asam folat, vitamin B1 dan vitamin C juga dianjurkan untuk mencegah risiko penyakit jantung.

6. Mineral
Lansia dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sumber besi (Fe), zinc (Zn), selenium (Se), dan kalsium (Ca) untuk mencegah anemia dan osteoporosis, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Lansia juga dianjurkan untuk meningkatkan asupan zat gizi mikro lainnya seperti fosfor §, kalium (K), natrium (Na), dan magnesium (Mg) untuk metabolisme dalam tubuh.

7. Air dan Serat
Air sangat penting untuk melancarkan proses metabolisme tubuh dan mengeluarkan sisa pembakaran energi dalam tubuh. Oleh karena itu dianjurkan untuk minum air putih minimal 8 gelas per hari.
Serat juga dianjurkan untuk lansia agar buang air besar menjadi lancar, mencegah penyerapan kolesterol dan menghindari penumpukan kolesterol dalam tubuh.

Demikianlah kebtuhan Gizi untuk Lansia semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita agar kita tetap sehat di waktu tua.

0 Response to "Kebutuahan Gizi Untuk Lansia"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel