-->

Laporan Pendahuluan Limfoma Maligna (LM) / Kanker Kenlenjar Getah Bening Lengkap Download Pdf dan Doc

Selalu kami bagikan suatu artikel kesehatan dan berbagai jenis penyakit yang kami kemas dalam bentuk Laporan Pendahuluan (LP),Asuhan Keperawatan(Askep), Makalah . Kali ini kami bagikan Laporan Pendahuluan Limfoma Maligna (LM) atau sering disebut Kanker Getah Bening yang bisa di download secara gratis.

Laporan Pendahuluan Limfoma Maligna telah kami tulis dengan lengkap dari berbagai sumber dan referensi terbaru dai mulai dari Pengertian Limfoma maligna, Penyebab (etiologi), Patofisiologi, Pathway, Gejala dan tanda, komplikasi , konsep asuhan keperawatan seperti diagnosa, intervensi dan rasional.

LP / Askep Limfoma Maligna telah kami sediakan link untuk download dalam dua format Pdf dan Doc pada akhir artikel ini.


Laporan Pendahuluan Limfoma Maligna

Pengertian

Limfoma maligna (kanker kelenjar getah bening) merupakan bentuk keganasan dari sistem limfatik yaitu sel-sel limforetikular seperti sel B, sel T dan histiosit sehingga muncul istilah limfoma maligna (maligna = ganas). Ironisnya, pada orang sehat sistem limfatik tersebut justru merupakan komponen sistem kekebalan tubuh. Ada dua jenis limfoma maligna yaitu Limfoma Hodgkin (HD) dan Limfoma non-Hodgkin (LNH).
Limfoma maligna adalah kelompok neoplasma maligna/ganas yang muncul dalam kelenjar limfe atau jaringan limfoid ekstranodal yang ditandai dengan proliferasi atau akumulasi sel-sel asli jaringan limfoid (limfosit, histiosit dengan pra-sel dan derivatnya).

Etiologi
Penyebab dari penyakit limfoma maligna masih belum diketahui dengan pasti..Empat kemungkinan penyebabnya adalah: faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteria (HIV, virus human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV), Epstein-Barr virus (EBV), Helicobacter Sp) dan toksin lingkungan (herbisida, pengawet dan pewarna kimia).

Patofisiologi
Proliferasi abmormal tumor dapat memberi kerusakan penekanan atau penyumbatan organ tubuh yang diserang. Tumor dapat mulai di kelenjar getah bening (nodal) atau diluar kelenjar getah bening (ekstra nodal).
Gejala pada Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha). Pembesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. Hal ini dapat segera dicurigai sebagai Limfoma. Namun tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan Limfoma. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfa dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa.

Beberapa penderita mengalami demam Pel-Ebstein, dimana suhu tubuh meninggi selama beberapa hari yang diselingi dengan suhu normal atau di bawah normal selama beberapa hari atau beberapa minggu. Gejala lainnya timbul berdasarkan lokasi pertumbuhan sel-sel limfoma.

Pathway limfoma Maligna 



Manefestasi Klinis
  1. Pembengkakan kelenjar getah bening. Pada limfoma Hodgkin, 80% terdapat pada kelenjar getah bening leher, kelenjar ini tidak lahir multiple, bebas atas konglomerasi satu sama lain. Pada limfoma non-Hodgkin, dapat tumbuh pada kelompok kelenjar getah bening lain misalnya pada traktus digestivus atau pada organ-organ parenkim.
  2. Demam tipe pel Ebstein dimana suhu tubuh meninggi selama beberapa hari yang diselingi dengan suhu normal atau di bawah normal selama beberapa hari atau beberapa minggu.
  • Gatal-gatal
  • Keringat malam
  • Berat badan menurun lebih dari 10% tanpa diketahui penyebabnya.
  • Nafsu makan menurun.
  • Daya kerja menurun
  • Terkadang disertai sesak nafas
  • Nyeri setelah mendapat intake alkohol (15-20%)
  • Pola perluasan limfoma Hodgkin sistematis secara sentripetal dan relatif lebih lambat, sedangkan pola perluasan pada limfoma non-Hodgkin tidak sistematis dan relatif lebih cepat bermetastasis ke tempat yang jauh.
Tanda dan Gejala
  • Demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 38 °C.
  • Sering keringat malam.
  • Kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan.
Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah yaitu hemogran dan trombosit. LED sering meninggi dan kemungkinan ada kaitannya dengan prognosis. Keterlibatan hati dapat diketahui dari meningkatnya alkali fosfatase, SGOT, dan SGPT.
b. Radiologi
  • Foto thoraks
  • Limfangiografi
  • USG
  • CT scan

Terapi
  • Cara pengobatan bervariasi dengan jenis penyakit. Beberapa pasien dengan tumor keganasan tingkat rendah, khususnya golongan limfositik, tidak membutuhkan pengobatan awal jika mereka tidak mempunyai gejala dan ukuran lokasi limfadenopati yang bukan merupakan ancaman.
  • Radioterapi: Walaupun beberapa pasien dengan stadium I yang benar-benar terlokalisasi dapat disembuhkan dengan radioterapi, terdapat angka yang relapse dini yang tinggi pada pasien yang dklasifikasikan sebagai stadium II dan III. Radiasi local untuk tempat utama yang besar harus dipertimbangkan pada pasien yang menerima khemoterapi dan ini dapat bermanfaat khusus jika penyakit mengakibatkan sumbatan/ obstruksi anatomis.
Pada pasien dengan limfoma keganasan tingkat rendah stadium III dan IV, penyinaran seluruh tubuh dosis rendah dapat membuat hasil yang sebanding dengan khemoterapi.
  • Khemoterapi
  1. Terapi obat tunggal Khlorambusil atau siklofosfamid kontinu atau intermiten yang dapat memberikan hasil baik pada pasien dengan limfoma maligna keganasan tingkat rendah yang membutuhkan terapi karena penyakit tingkat lanjut.
  2. Terapi kombinasi. (misalnya COP (cyclophosphamide, oncovin, dan prednisolon)) juga dapat digunakan pada pasien dengan tingkat rendah atau sedang berdasakan stadiumnya.
Penatalaksanaan

Penanganan terutama ditentukan oleh stadium penyakitnya, dan bukan oleh jenis histologinya. Penyakit Hodgkin potensial dapat disembukan dengan radioterapi, selama masih terbatas pada rangkaian nodus limfe, limfa dan orofaring. Pasien yang penyakitnya belum menyebar harus mendapat rasiasi “kuratif” dengan dosis yang cukup tinggi untuk menghancurkan tumor tidak hanya pada nodus tumor yang jelas tampak tetapi juga pada nodus di sekitarnya dan rangkaian nodus limfatikus. Bila ada tanda penyebaran di luar daerah yang dapat ditangani tentu saja secara otomatis tidak memungkinkan pasien untuk menjalani program tersebut dimana pada kasus tersebut dapat diberikan kombinasi kemoterapi dan radioterapi paliatif.

Komplikasi
Komplikasi yang dialami pasien dengan limfoma maligna dihubungkan dengan penanganan dan berulangnya penyakit. Efek-efek umum yang merugikan berkaitan dengan kemoterapi meliputi : alopesia, mual, muntah, supresi sumsum tulang, stomatitis dan gangguan gastrointestinal. Infeksi adalah komplikasi potensial yang paling serius yang mungkin dapat menyebabkan syok sepsis. Efek jangka panjang dari kemoterapi meliputi kemandulan, kardiotoksik, dan fibrosis pulmonal.
Efek samping terapi radiasi dihubungkan dengan area yang diobati. Bila pengobatan pada nodus limfa servikal atau tenggorok maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut : mulut kering, disfagia, mual, muntah, rambut rontok, dan penurunan produksi saliva.
Bila dilakukan pengobatan pada nodus limfa abdomen, efek yang mungkin terjadi adalah muntah, diare, keletihan, dan anoreksia.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian
Gejala pada Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri, mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha). Pembesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. Hal ini dapat segera dicurigai sebagai Limfoma. Namun tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan Limfoma. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfe dengan sejenis virus atau mungkin tuberculosis limfa.
Pada pengkajian data yang dapat ditemukan pada pasien limfoma antara lain:
1. Data subjektif
  • Demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 38oC
  • Sering keringat malam.
  • Cepat merasa lelah
  • Badan Lemah
  • Mengeluh nyeri pada benjolan
  • Nafsu makan berkurang
2. Data Obyektif
  • Timbul benjolan yang kenyal,mudah digerakkan pada leher,ketiak atau pangkal paha.
  • Wajahpucat
3.Kebutuhan dasar
  • AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala :
Kelelahan, kelemahan atau malaise umum
Kehilangan produktifitasdan penurunan toleransi latihan
Kebutuhan tidaur dan istirahat lebih bantak
Tanda :
Penurunan kekuatan, bahu merosot, jalan lamban dan tanda lain yang menunjukkan kelelahan
  • SIRKULASI
Gejala
Palpitasi, angina/nyeri dada
Tanda
Takikardia, disritmia.
Sianosis wajah dan leher (obstruksi drainase vena karena pembesaran nodus limfa adalah kejadian yang jarang)
Ikterus sklera dan ikterik umum sehubungan dengan kerusakan hati dan obtruksi duktus empedu dan pembesaran nodus limfa(mungkin tanda lanjut)
Pucat (anemia), diaforesis, keringat malam.
  • INTEGRITAS EGO
Gejala
Faktor stress, misalnya sekolah, pekerjaan, keluarga
Takut/ansietas sehubungan dengandiagnosis dan kemungkinan takut mati
Takut sehubungan dengan tes diagnostik dan modalitas pengobatan (kemoterapi dan terapi radiasi)
Masalah finansial : biaya rumah sakit, pengobatan mahal, takut kehilangan pekerjaan sehubungan dengan kehilangan waktu kerja.
Status hubungan : takut dan ansietas sehubungan menjadi orang yang tergantung pada keluarga.
Tanda
Berbagai perilaku, misalnya marah, menarik diri, pasif
  • ELIMINASI
Gejala
Perubahan karakteristik urine dan atau feses.
Riwayat Obstruksi usus, contoh intususepsi, atau sindrom malabsorbsi (infiltrasi dari nodus limfa retroperitoneal)
Tanda
Nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan pembesaran pada palpasi (hepatomegali)
Nyeri tekan pada kudran kiri atas dan pembesaran pada palpasi (splenomegali)
Penurunan haluaran urine urine gelap/pekat, anuria (obstruksi uretal/ gagal ginjal).
Disfungsi usus dan kandung kemih (kompresi batang spinal terjadi lebih lanjut)
  • MAKANAN/CAIRAN
Gejala
Anoreksia/kehilangna nafsu makan
Disfagia (tekanan pada easofagus)
Adanya penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan sama dengan 10% atau lebih dari berat badan dalam 6 bulan sebelumnya dengan tanpa upaya diet.
Tanda
Pembengkakan pada wajah, leher, rahang atau tangan kanan (sekunder terhadap kompresi venakava superior oleh pembesaran nodus limfa)
Ekstremitas : edema ekstremitas bawah sehubungan dengan obtruksi vena kava inferior dari pembesaran nodus limfa intraabdominal (non-Hodgkin)
Asites (obstruksi vena kava inferior sehubungan dengan pembesaran nodus limfa intraabdominal)
  • NEUROSENSORI
Gejala
Nyeri saraf (neuralgia) menunjukkan kompresi akar saraf oleh pembesaran nodus limfa pada brakial, lumbar, dan pada pleksus sakral
Kelemahan otot, parestesia.
Tanda
Status mental : letargi, menarik diri, kurang minatumum terhadap sekitar.
Paraplegia (kompresi batang spinaldari tubuh vetrebal, keterlibatan diskus pada kompresiegenerasi, atau kompresi suplai darah terhadap batng spinal)
  • NYERI/KENYAMANAN
Gejala
Nyeri tekan/nyeri pada nodus limfa yang terkena misalnya, pada sekitar mediastinum, nyeri dada, nyeri punggung (kompresi vertebra), nyeri tulang umum (keterlibatan tulang limfomatus).
Nyeri segera pada area yang terkena setelah minum alkohol.
Tanda
Fokus pada diri sendiri, perilaku berhati-hati.
  • PERNAPASAN
Gejala
Dispnea pada kerja atau istirahat; nyeri dada.
Tanda
Dispnea, takikardia
Batuk kering non-produktif
Tanda distres pernapasan, contoh peningkatan frekwensi pernapasan dan kedaalaman penggunaan otot bantu, stridor, sianosis.
Parau/paralisis laringeal (tekanan dari pembesaran nodus pada saraf laringeal).
  • KEAMANAN
Gejala
Riwayat sering/adanya infeksi (abnormalitasimunitas seluler pwencetus untuk infeksi virus herpes sistemik, TB, toksoplasmosis atau infeksi bakterial)
Riwayat monokleus (resiko tinggi penyakit Hodgkin pada pasien yang titer tinggi virus Epstein-Barr).
Riwayat ulkus/perforasi perdarahan gaster.
Pola sabit adalah peningkatan suhu malam hari terakhir sampai beberapa minggu (demam pel Ebstein) diikuti oleh periode demam, keringat malam tanpa menggigil.
Kemerahan/pruritus umum
Tanda :
Demam menetap tak dapat dijelaskan dan lebih tinggi dari 38oC tanpa gejala infeksi.
Nodus limfe simetris, tak nyeri,membengkak/membesar (nodus servikal paling umum terkena, lebih pada sisi kiri daripada kanan, kemudian nodus aksila dan mediastinal)
Nodus dapat terasa kenyal dan keras, diskret dan dapat digerakkan.
Pembesaran tosil
Pruritus umum.
Sebagian area kehilangan pigmentasi melanin (vitiligo)
  • SEKSUALITAS
Gejala
Masalah tentang fertilitas/ kehamilan (sementara penyakit tidak mempengaruhi, tetapi pengobatan mempengaruhi)
Penurunan libido.
  • PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Gejala
Faktor resiko keluargaa (lebih tinggi insiden diantara keluarga pasien Hodgkin dari pada populasi umum)
Pekerjaan terpajan pada herbisida (pekerja kayu/kimia)

Diagnosa Keperawatan
  1. Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah
  2. Nyeri b.d agen cedera biologi
  3. Kurang pengetahuan b.d kurang terpajan informasi
Intervensi Keperawatan

DP 1
Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selam 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi dengan criteria hasil :
  • Menunjukkan peningkatan berat badan/berat badan stabil
  • Nafsu makan klien meningkat\
  • Klien menunjukkan perilaku perubahan pola hidup untuk mempertahankan berat badan yang sesuai
Intervensi :
  1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai
  2. Observasi dan catat masukan makanan klien
  3. Timbang berat badan klien tiap hari
  4. Berikan makan sedikit namun frekuensinya sering
  5. Kolaborasi dalam pemberian suplemen nutrisi
Rasional
  1. mengidentifikasi defisiensi nutrisi dan juga untuk intervensi selanjutnya
  2. mengawasi masukan kalori
  3. mengawasi penurunan berat badan dan efektivitas intervensi nutrisi
  4. meningkatkan pemasukan kalori secara total dan juga untuk mencegah distensi gaster
  5. meningkatkan masukan protein dan kalori
DP 2
Nyeri b.d agen cedera biologi

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri klien berkurang/hilang dengan KH :
  • Skala nyeri 0-3
  • Wajah klien tidak meringis
  • Klien tidak memegang daerah nyeri
Intervensi :
  1. Kaji skala nyeri dengan PQRST
  2. Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi
  3. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik
Rasional
  1. untuk mengetahui skala nyeri klien dan untuk mempermudah dalam menentukan intervensi selanjutnya
  2. teknik relaksasi dan distraksi yang diajarkan kepada klien, dapat membantu dalam mengurangi persepsi klien terhadap nyeri yang dideritanya
  3. obat analgetik dapat mengurangi atau menghilangkan nyeri yang diderita oleh klien
DP 3
Kurang pengetahuan b.d kurang terpajan informasi

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan sela 1 x 24 jam diharapkan diharapkan klien dan keluarganya dapat mengetahui tentang penyakit yang diderita oleh klien dengan criteria hasil :
  • Klien dan keluarga klien dapat memahami proses penyakit klien
  • Klien dan keluarga klien mendapatkan informasi yang jelas tentang penyakit yang diderita oleh klien
  • Klien dan keluarga klien dapat mematuhi proses terapiutik yang akan dilaksanakan
Intervensi :
  1. Berikan komunikasi terapiutuk kepada klien dan keluarga klien
  2. Berikan KIE mengenai proses penyakitnya kepada klien dan keluarga klien
Rasional
  1. memudahkan dalam melakukan prosedur terpiutuk kepada klien
  2. klien dan keluarga klien dapat mengetahui proses penyakit yang diderita oleh klien

DAFTAR PUSTAKA
  • Brunner and Sudarth. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Volume 1. Jakarta:EGC
  • Marilynn E Doengoes.2000. Rencana Asuhan Keperawatan, pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta :EGC
  • Rosernberg, Martha Craft & Smith, Kelly. 2010. Nanda Diagnosa Keperawatan. Yogyakarta: Digna Pustaka

Untuk mendownload file laporan Pendahuluan Limfoma Maligna / Kenker kelenjar gentah bening telah kami sediakan link dalam dua format Pdf dan Doc di bawah ini;
  • Laporan Pendahuluan Limfoma Maligna format Pdf (Download)
  • Laporan Pendahuluan Limfoma Maligna format Doc (Download)

Terima Kasih telah membaca ataupun mendownload lp Limfoma Maligna semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi dalam mengerjakan tugasnya.

0 Response to "Laporan Pendahuluan Limfoma Maligna (LM) / Kanker Kenlenjar Getah Bening Lengkap Download Pdf dan Doc"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel