-->

Laporan Pendahuluan / LP Parkinson Lengkap Dengan Download Pdf dan Doc


Penyakit Parkinson sering terjadi pada lanjut usia dan merupakan penyakit yang menyerang saraf dan otot sehingga orang yang menderita penyakit parkinson cepat pikun dan  kaku seluruh otot pada tubuhnya.

Pada Kesempatan kali ini kami akan menulis tentang Contoh Askep laporan pendahuluan / LP Parkinson / Penyakit kaku otot yang lengkap dari berbagai sumber dan referensi terbaru dengan tujuan untuk membantu teman-teman yang lagi melaksanakan praktik Asuhan Keperawatan(Askep) baik di rumah sakit ataupun di Akademinya.
LP Parkinson / Makalah Parkinson telah  kami sediakan link untuk mendownload dalam dua format Pdf dan Doc pada akhir artikel di bawah ini.

Laporan Pendahuluan / LP Parkinson

Pengertian

Penyakit Parkinson adalah gangguan otak progresif yang ditandai oleh degenerasi neuron-neuron penghasil dopamin yang terletak dalam hemisper serebrum di suatu bagian yang disebut ganglion basal.

Parkinson merupakan suatu gangguan neurologis progresif yang mengenai pusat oatak yang bertangung jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan (Muttaqin,2011).

Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/ sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency) (Harsono, 2009).

Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf yang progresif yang berdampak terhadap respon mesenfalon atau pergerakan regulasi. Penyakit ini bersifat lambat yang menyerang usia pertengahan atau lanjut, dengan onset 50-60 tahun.

Etiologi

Penyebab penyakit parkinson termasuk virus, toksik vaskuler dan etiologi genetik, dan juga faktor-faktor yang tidak diketahui gejalanya yang karakteristik juga dijumpai pada pasien arteriosclerosis, yang menyebabkan oleh sebagian kalangan diyakini bahwa arteriosclerosis merupakan juga faktor penyebab. Sindrom parkinson yang disebabkan oleh obat bisa juga terjadi yaitu obat yang mempengaruhi sintesa atau mempengaruhi reseptor.

striatal dopamin. Obat-obat tersebut adalah:

  1. Reserpine (serpasil)
  2. Phenithiszines
  3. Butjrophenones (contoh: haloperidol)

Patofisiologi

Secara tepat kelainan di batang otak, yaitu di subtansia nigra mesensefalon sebagai substrat penyakit parkinson. Pemeriksaan makroskopik memperlihatkan daerah yang pucat (depigmentasi) pada pars kompakta substansia nigra yang dengan jelas menunjukkan lenyap atau berkurangnya jumlah sel-sel neuromelanin yang menghasilkan dopamin pada penyakit parkinson. Sedangkan pada pemeriksaan mikroskopik terlihat adanya badan-badan lewy yang merupakan incrusion body dan mendesak granula-granula neuromelanin yang tersisa ke tepi juga terlihat dekstruksi sel dengan fagositosis sisa sel dan pigmen, serta sel-sel yang masih ada akan menciut dan bervakuola.

Penderita penyakit ini biasanya dimulai pada usia 10 - 60 tahun. Faktor genetik mungkin mempunyai peranan penting pada beberapa keluarga, khususnya bila terdapat pada usia di bawah 40 tahun disebut parkinsonismus juvenilis.


Fathway Parkinson
Laporan Pendahuluan / LP Parkinson Lengkap Dengan Download Pdf dan Doc
Klasifikasi

Penyakit Parkinson dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaiti :

Tingkat I
Tingkat awal
a.       Kerusakan pada sebelah tungkai dan lengan.
b.      Sedikit kelemahan
c.       Tangan dan lengan bergetar
Tingkat II
Tingkat ringan
a.       Kerusakan pada kedua belah tungkai dan lengan.
b.      Wajah seperti berkedok.
c.       Gaya berjalan diseret dan pelan
Tingkat III
Tingkat sedang
a.       Gangguan jalan makin meningkat
Tingkat IV
Cacat berat
a.       Akinesia.
b.      Rigidity
Tingkat V
Ketergantungan penuh


Manifestasi Klinis

Secara ringkas, gejala klinis utama terdiri dari 3 gejala, yaitu:

  1. tremor
  2. regiditas
  3. akinesia

Adapun gejala lain yang dapat ditemukan antara lain:

  • gangguan saraf okulomotorius
  • krisis oligurik
  • rasa lelah berlebihan dan otot terasa nyeri
  • hipotensi postural
  • gangguan fungsi pernafasan


Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik pada peyakit parkinson. pemeriksaan klinis dan anamnese, serta respon pasien tentang pemakaian obat terhadap penyakit dapat memperkuat dugaan diagnosa.

Bila tidak dapat jawaban adanya dementia kronis, CT Scan memperlihatkan atropi cerebral. EEG hanya memperlihatkan sedikit kelambatan pengosongan lambung dan hipomolitas.


Terapi

1. Medikamenfosa


  • Tujuan : menghilangkan gejala


  • Dasarnya : meningkatkan transmisi neuron dopaminergik atau menurunkan transmisi neuron depaminergik atau menurunkan transmisi neuron kholinergik.


  • Caranya : mulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan bertahap, pengobatan dihentikan bila ada efek samping.
  • Obatnya :


  1. Antikholinergik → trihexilphenidil HCL
  2. Levodopa → madopar, levaside
  3. Dopamin agonis → bromokriptin
  4. Amantadin → symmentrel
  5. Antidepresi → amitriptilin

2. Fisioterapi

3. Operatif : dilakukan bila tidak ada respon dengan obat.


Penatalaksanaan Medis

1. Penatalaksanaan farmakologi.

Sasaran tindakan adalah untuk meningkatkan transmisi dopamine. Teteapi obat-obatan mencakup antihistamin, antikolinergik, amantidin, levodopa, anhibitor monoamine oksidasi (MAO), dan antidepresi. Beberapa obat ini menyebabkan efek samping psikiatrik pada lansia meliputi :

a) Antihistamin.
Antihistamin mempunyai mempunyai efek sedative dan antikolinergik pusat ringan, dapat membantu dalam menghilangkan tremor.

b) Terapi antikolinergik
Agen antikolinergik (triheksifenidil, prosiklidin, dan benzotropin mesilat) efektif untuk mengontrol tremor dan kekakuan Parkinson. Obat-obatan ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan levodopa. Agen ini menghilangkan aksi asetilkolin pada sistem saraf pusat, efek samping mencakup penglihatan kabur, wajah memerah, ruam pada wajah, konstipasi, retensi urine, dan kondusi akut. Kemudian tekanan intraocular dipantau ketat karena obat-obat ini kontra indikasi pada klien dengan glaucoma meskipun glaucoma yang diderita oleh klien hanya sedikit. Klien dengan hyperplasia prostatic dipantau terhadap adanya tanda-tanda retensi urine.

c) Amatidin hidroklorida.
Amatidin hidroksida (symmetrel), agen antivirus yang digunakan pada awal pengobatan penyakit Parkinson untuk menurunkan kekakuan, tremoe dan bradikinesia. Agen ini diperkirakan bekerja melalui pelepasan dopamine dari daerah penyimpanan didalam saraf. Reaksi efek samping terdiri atas gangguan psikiatrik (perubahan perasaan hati, konfusi, halusinasi), muntah, adanya tekanan pada epigastrium, pusing dan gangguan penglihatan.

d) Terapi levodopa.
Walaupun levodopa bukan untuk pengobatan, saat ini merupakan agen yang palinh efektif untuk pengobatan pada penyakit Parkinson. Levodopa diubah dari (MD4)L, dan (MD4)-dopa menjadi dopamine pada basal ganglia. Seperti disebutka diatas dopamine dengan konsentrasi normal yang terdapat didalam sel-sel substansia nigra menjadi hilang pada klien dengan penyakit Parkinson. Gejala yang hilang juga dapat terjadi akibat kadar dopamine yang lebih tinggi akibat pemberian levodopa.

e) Inhibitor MAO
Eldepril adalah salah satu perkembangan dalam farmakoterapi penyakit Parkinson. Obat ini menghambat pemecahan dopamine: sehingga peningkatan jumlah dopamine tercapai, tidak seperti bentuk penyakit lain, agen ini secara nyata memperlambat kemajuan penyakit.

f) Antidepresan
Antidepresan trisiklik dapat diberikan untuk mengurangi depresi yang juga biasa terjadi pada penyakit Parkinson.

2. Penatalaksanaan pembedahan.
Meskipun banyak pendekatan yang berbeda saat ini, penatalaksanaan pembedahan terhadap penyakit Parkinson masih menjadi bahan penelitian dan controversial. Pada beberapa klien yang cacat tremor atau diskinesia akibat levodopa berat, pembedahan dapat dilakukan. Walaupun pembedahan dapat mengurangi gejala pada klien tertentu, namun hal ini tidak menunjukan adanya perubahan perjalanan penyakit atau perkembangan kearah permanen. Prosedur pembedahan stereotaktik dapat dilakukan berupa subtalamotomi dan palidotomi.

Pendekatan lain mencakup transplantasi jaringan saraf kedalam basal ganglia dalam upaya membuat pelepasan kembali dopamine normal. Transplantasi saraf pada medulla adrenal klien kedalam basal ganglia efektif mengurangi gejala pada sebagian kecil klien. Transplantasi sel-sel saraf menggunakan jaringan fetus telah dicoba. Penelitian tentang hal ini dan pembedahan lain serta pendekatan yang tidak melalui pembedahan masih terus dilakukan.


Pemeriksaan Penunjang

  1. Tidak ada pemeriksaan laboratorium atau pencitraan yang dapat memastikan diagnosis Parkinson. Tujuan pemeriksaan tersebut untuk menyingkirkan diagnosis banding.
  2. Pemeriksaan pencitraan yang dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis Parkinson adalah Positron Emission Tomography (PET) dan Single Photon Emission CT (SPECT) tetapi tidak dianjurkan sebagai standar.


Kompilkasi

  1. Infeksi saluran perkemihan
  2. Gangguan fungsi pernafasan
  3. Gangguan okulomotorius (pandangan yang kabur)
  4. Kelelahan dan nyeri
  5. Kekurangan nutrisi
  6. Sulit BAB
  7. Dementia (pikun)
  8. Kekakuan otot tenggorokan
  9. Hipoglikemia
  10. Kematian
Konsep Keperawatan
Pengkajian

  • Data Subyektif:


  1. Pengertian pasien tentang penyakit
  2. Keluhan kelelahan
  3. Koordinasi kacau
  4. Tidak mampu membuat pertimbangan dan emosi tidak stabil
  5. Tidak peka terhadap panas


  • Data Obyektif:


  1. Menderita tremor
  2. Respon muskuler terhadap gerakan
  3. Reflek postur
  4. Penampilan muka (seperti memakai masker)
  5. Liur menetes
  6. Gaya berjalan
  7. Batang tubuh ekstensi ke depan
  8. Percobaan sensori
  9. Tidak mampu melaksanakan aktifitas hidup sehari-hari
  10. Timbul dementia (30% kasus)
  11. Terjadi konstipasi yang kadang-kadang sangat parah
  12. Kesulitan menelan
  13. Terjadi erupsi kulit yang bersisik eritematitosus, terutama dekat telinga pada kelopak mata, kepala dan pada lipatan nasolabial.
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan:

  1. kerusakan komunikasi berhubungan dengan disartria sekunder terhadap ataksia otot bicara.
  2. kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan efek kekuatan otot, tremor, dan perlambatan gerakan pada aktifitas kehidupan sehari-hari.

Perencanaan

  • Perawat akan meminimalkan dan mengatasi komplikasi terapi,

Diagnosa Keperawatan I:
Kerusakan komunikasi berhubungan dengan disartria sekunder terhadap ataksia otot bicara.

Tujuan atau kriteria hasil:

  • memperagakan tehnik dan latihan untuk memperbaiki otot bicara dan menguatkan otot.
  • menunjukkan perbaikan kemampuan untuk ekspresi diri.

Intervensi:

  1. Jelaskan efek gangguan bicara
  2. Jelaskan keuntungan latihan perbaikan bicara setiap hari
  3. Ajarkan klien tindakan yang dianjurkan oleh Asosiasi Parkinsons Amerika (1986):

  • praktikan di depan cermin
  • lakukan latihan untuk memperbaiki kenyaringan suara
  • lakukan latihan untuk memperbaiki variasi suara
  • lakukan latihan lidah beberapa kali
  • praktikan latihan bibir dan rahang, ulangi beberapa kali
  • lakukan latihan untuk memperlambat latihan bicara
  • latihan berbagai ekspresi wajah di depan cermin
  • baca koran kuat-kuat, tentukan berapa banyak kata-kata dapat klien ucapkan dalam sekali bernafas sebelum volume menurun.

4. Rujuk klien ke terapies bicara dan bahan rujukan dari yayasan tertentu.


Diagnosa Keperawatan II:
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan efek kekakuan otot, tremor dan perlambatan gerakan pada aktifitas kehidupan sehari-hari.

Tujuan dan kriteria hasil:

  • Memperagakan latihan untuk memperbaiki mobilitas.
  • Memperagakan kuda-kuda gaya berjalan yang luas dengan lengan berayun.
  • Mengidentifikasi satu strategi untuk meningkatkan kemandirian.
  • Menunjukkan tujuan untuk latihan di rumah.
Intervensi:

  1. Jelaskan penyebab gejala.
  2. Ajarkan klien untuk berjalan tegak, pandangan lurus, dengan kaki renggang dan tangan mengayun dengan normal.
  3. Instruksikan klien untuk latihan tiga sampai lima kali seminggu, sedikitnya 30 menit setiap sesi.
  4. Konsul dengan ahli terapi atau perawat spesialis klinis untuk program latihan khusus.
  5. Tekankan pada klien bahwa kepatuhan terhadap program latihan benar-benar merupakan pilihan pasien.
  6. Libatkan anggota keluarga atau orang terdekat dalam sesi penyuluhan: "tekankan bahwa mereka bukan menjadi polisi pada kepatuhan klien".
  7. Rujuk ke dokter terapies atau bahan rujukan untuk pedoman latihan khusus.
  8. Diskusikan strategi untuk mempertahankan kemandirian sedapat mungkin.
  9. Bahas pentingnya menyelesaikan tugas dan merencanakan masa depan.
  10. Rujuk ke diagnosa keperawatan keletihan pada indeks untuk interval tambahan.


Evaluasi

Evaluasi mencakup pasien dan pemberi pelayanan.
Pertanyaan untuk bahan pertimbangan adalah:

  1. Apakah pasien makan obat sesuai anjuran?
  2. Apakah pasien dapat menguraikan cara pemakaian obat?
  3. Apakah program pelatihan diikuti?
  4. Apakah aktifitas sehari-hari dapat diselesaikan?
  5. Apakah pasien bebas infeksi?
  6. Apakah eliminasi berjalan tanpa kesukaran?
  7. Apakah kulit bebas dari tekanan-tekanan?
  8. Apakah pasien dapat melaporkan tentang perawatan lanjutan?


Daftar Pustaka


Carpenito Lynda Juall, 1995. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Corwin Elizabeth J, BSN, Phd, 1997. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Long Barbara C, 1996. Perawatan Medikal Bedah. Bandung.

Price Sylvia A & Wilson Lorraine M, 1994. Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Untuk mendownload Lp Parkinson Telah kami sediakan link untuk mendownload dalam dua format Pdf dan Doc dibawah ini:


Terima Kasih banyak sudah membaca, mendownload serta berbagi kepada teman-teman dimanapun berada semoga bermanfaat dan sehat selalu..

0 Response to "Laporan Pendahuluan / LP Parkinson Lengkap Dengan Download Pdf dan Doc"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel