-->

Laporan Pendahuluan / LP Histerektomi / Operasi pengangkatan uterus / Rahim Lengkap

Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan Laporan Pendahuluan / LP Histerektomi / Operasi pengangkatan Rahim ini dilakukan jika terjadi penyakit seperti kanker uterus, indung telur, kanker serviks.

Tindakan histerektomi / pengangkatan Rahim dilakukan oleh medis bisa melalui vagina atau sayatan pada perut dan harus diangkat jika adanya pendarahan berat, tumor di uterus, kanker, turunya peranakan dan terjadinya radang pada tulang panggul pelviks.

Histerektomi / Pengangkatan Rahim


1. Pengertian



Histerektomi merupakan tindakan pengangkatan uterus, melalui pembedahan. Paling umum dilakukan untuk keganasan dan kondisi keganasan tertentu (smeltzer & Bare, 2002 : 1562).

2. Indikasi
Kanker, pendarahan uterus disfungsi endometriosis, pertumbuhan nonmalignal dalam uterus, servik dan adenoksa, prolaps, pelvis, cedera pada uterus yang tidak dapat diperbaiki serta pra kanker dileher rahim. (Smeltzer & Bare, 2002 : 1562).

3. Macam-macam Histerektomi

Berdasarkan luas dan bagian rahim yang diangkat, tindakan histerektomi bisa dikategorikan tiga jenis
a. Histerektomi subtotal : “Pengangkatan supravaginal
b. Histerektomi total : “Pengangkatan badan dan leher rahim seperti pengangkatan uterus, serviks, dan ovarium.
c. Histerektomi radikal : “Pengangkatan jaringan penggantung diangkat sampai kedinding panggul dan 1/3 panjang saluran vaginal, seperti pengangkatan uterus, admeksa, vagina, proximal, dan noduslimfe bilateral melalui insisi adomen”.
(Smeltzer & Bare, 2002 : 1570).

4.Penatalaksanaan Post Histerktomi

Pendarahan dapat terjadi setelah post histerektomi. Untuk menditeksi komplikasi ini secara dini, memantau tanda-tanda vital pasien balutan abdomen dipantau terhadap drainase jika tindakan abdomen digunakan. Dalam persiapan untuk pemulaan dari rumah sakit. Perawat memberikan pedoman mengenai pembatasan aktivitas untuk meningkatkan penyembuhan dan pencegahan perdarahan pasca operatif.

Karena posisi selama pembedahan, edema pasca operatif dan immobilitas, pasien beresiko mengalami trombosis vena profunda dan embolus pulmonal. Untuk meminimalkan resiko ini, stoking elastis digunakan, selain itu pasien didorong dan dibantu untuk mengubah posisi dengan sering, meski tekanan dibawah lutut harus dihindari. Perawat membantu pasien untuk ambulasi dini dalam periode pasca operatif dan pasien didorong untuk melakukan latihan pada tungkai serta kakinya. Ketika ia sedang ditempat tidur. Selain itu perawat mengkaji terhadap adanya trombosis vena profunda (nyeri pada tungkai, tanda homan positif). Karena pasien mungkin dipulangkan dalam satu atau dua hari setelah pembedahan diinstrusikan untuk menghindari duduk di kursi dalam waktu lama dengan tekanan pada lutut, duduk dengan tungkai disilang, dan immobilitas.

Disfungsi kandung kemih, karena kemungkinan kesulitan dalam berkemih secara pasca operatif dapat dipasang sebelum pembedahan dan dibiarkan dalam periode singkat setelah pembedahan, jika kateter terpasang maka kateter tersebut biasanya dilepaskan segera setelah pasien ambulasi. Setelah kateter terlepas, haluran urine pasien dipantau selain itu, abdomen dikaji terhadap distensi.
(Smeltzer & Bare, 2002 : 1563).

5. Komplikasi histerektomi

a. Hemoragi
Himoragi pasca operasi timbul biasanya karena ikatannya terlepas atau oleh karena usaha penghentian darah kurang sempurna. Perdarahan yang mengalir keluar mudah diketahui, yang sulit diketahui adalah perdarahan dalam rongga perut.
(Hanifa, 1999 : 670)

b. Trombosis Vena Profunda

karena posisi selama pembedahan, edema post operasi dan imobilitas pasien resiko untuk mengalami trombosis vena profunda dan embolus pulmonal.
(Smeltzer & Bare, 2002 : 1564)

c. Disfungsi Kandungan Kemih
Karena kemungkinan kesulitan dalam berkemih posca operasi.
(Smeltzer & Bare, 2002 : 1564)

6. Diagnosa Keperawatan

  1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan terputusnya jaringan sekunder akibat luka post operasi.
  2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan seksualitas, fertilitas, dan hubungan dengan pasangan dan keluarga.
  3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
  4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder dari imunosupresan.
  5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan invasi bakteri sekunber luka oprerasi.
  6. Resiko syok hipovelamik berhubungan denan perdarahan sekunder ca.ovarium.

7. Fokus Intervensi

Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan kanker ovarium adalah :
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan sekunder akibat luka post operasi.
Tujuan : Rasa nyaman nyeri berkurang.
Kriteria hasil : Eskspresi wajah klien rileks, skala nyeri berkurang, tanda-tanda vital stabil.

Intervensi :
a. Kaji pencetus intensitas, kualitas, lokasi, dan durasi nyeri.
b. Monitor tanda-tanda vital.
c. Berikan informasi kepada klien bahwa rasa nyeri hal yang wajar.
d. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
e. Berikan posisi yang nyaman.
(Carpenito,2001 : 45)

2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan seksualitas, fertilitas, dan hubungan dengan pasangan dan keluarga.
Tujuan : Klien menerima diri setelah kehilangan ovarium.
Kriteria hasil : Klien dapat menerima keadaanya.

Intervensi :
a. Kaji pengetahuan lkien.
b. Beri informasi tentang efek samping histerektomi.
c. Beri suprot mental pada klien.
d. Dengarkan kelihan klien.
e. Anjurkan keluarga memberikan dukungan dan menerima klienapa adanya.
(Smeltzer & Bare, 2001 : 1563)

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keterbatasan beraktifitas.
Tujuan : Klien mampu mencukupi kebutuhan ADL mandiri
Kriteria hasil : Terjadi peningkatan latihan dan aktivitas

Intervensi :
a. Kaji kemampuan pola aktivitas klien
b. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari.
c. Bantu pasien latihan pasif aktif secara bertahap.
d. Berikan terapi sesuai advis dokter
e. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien.
(Carpenito,2001: 2)

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder dari imunosupresan.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil : Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi.

Intervensi :
a. Kaji adanya tanda-tanda infeksi
b. Monitor tanda-tanda vital.
c. Tingkatkan prosedur cuci tangan.
d. Kolaborasi pemberian antibiotik.
e. Kolaborasi pengecekan darah rutin.
(Doengoes, 2000: 1010)

5. Resiko tnggi infeksi berhubungan dengan invasi bakteri sekunber luka oprerasi.
Tujuan : Tidak terjad Infeksi.
Kriteria hasil : Tidak terdapat tanda-tanda infeksi, luka operasi sembuh sesuai dengan tahap penyembuhan luka, tanda-tanda vital nomal.

Intervensi :
a. Kaji tanda-tanda infeksi.
b. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik.
c. Pantu hasil laboratorium.
d. Berikan antibiotik sesuai advis.
(Carpenito, 2001 : 2004)

6. Resiko syok hipovelamik berhubungan denan perdarahan sekunder kanker ovarium.
Tujuan : Syok hipovolemik tidak terjadi
Kriteria hasil : Tekanan darah sistole 110 – 120 mmHg, diastole 80 – 85 mmHg, nadi 60 -80 x/menit, pernafasan 16 – 24 x/menit, akral hangat, tidak keluar keringat dingin

Intervensi :
a. Monitor tanda-tanda syok hipovolemik.
b. Kaji adanya tanda-tanda syok hipovolemik.
c. Monitor pengeluaran pervagina.
d. Memonitor tanda-tanda vital
(Doengoes, 1999 : 1008)



DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lindo Juall (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. ed.8. Jakarta : EGC

Doengoes, E. Marilgnn. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Ed. 3 Jakarta : EGC

Long, Barbara (1996) Perawatan Medikal Bedah 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran.

Manuaba, Ida Bagus. (2001). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita : Jakarta : Arcan

Price & Wikon (1995). Patofisiologi. Eda. Buku 2. Jakarta : EGC

Sjamsuhidajat (1997). Buku Ajaran Ilmu Bedah : Jakarta : EGC

Smeltzer & Bare (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2 eed 8. Jakarta:EGC

Wikrjosastro. Hanifa. (1997). Ilmu Kandungan: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo : Jakarta.

Wikrjosastro. Hanifa. (1999). Ilmu Kandungan.: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo : Jakarta

http : // www.medicastore.com/cybermed/detail pyk.php?idktg=17$iddtl =894

http : // www.indomedia.com/sripu/2002/08/11/1108ipl.htm



0 Response to "Laporan Pendahuluan / LP Histerektomi / Operasi pengangkatan uterus / Rahim Lengkap "

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel